Minggu, 27 Juni 2010

Bab 11 Penutup- Kisah-kisah Haji. Kisah ke-9

Kisah ke-9

Malik bin Dinar rah.a. berkata, "Suatu kali aku melihat seorang pemuda yang tampak tanda di wajahnya bahwa ia diterima. Air matanya mengalir di kedua pipinya. Begitu melihatnya, aku langsung mengenalinya. Aku teringat ketika aku di Basra, aku melihatnya hidup dalam kesenangan dan setelah melihat keadaannya sekarang aku pun menangis. Ketika ia melihatku, ia juga mengenaliku. Ia datang menghampiriku dan mengucapkan salam. Kemudian ia berkata, "Wahai Malik, demi Allah, engkau harus mengingatku pada waktu-waktu tertentu. Mintakanlah ampunan untukku kepada Allah swt.. Tidak mustahil Allah swt. akan mengambil keadaanku, dan mengampuni dosa-dosaku. Kemudian ia mengucapkan dua bait syair:
   " Bila kekasih datang kepadamu, maka sebutlah namaku di hadapannya dan sampaikan juga keadaannya  
      bahwa hatiku tidak pernah kosong dari mengingatinya"
Kemungkinan bila mendengar namaku, ia akan bertanya apa yang sedang kualami.

Malik bin Dinar rah.a. berkata, "Setelah membaca syair ini, pemuda itu pergi sambil menangis. Tidak berapa lama kemudian, musim haji pun tiba. Aku pergi menunaikan haji. Secara kebetulan, ketika aku duduk di Masjidil-Haram, aku melihat seseorang yang dikelilingi orang banyak. Orang itu menangis dengan kerasnya. Akibat tangisannya yang amat sangat itu, orang-orang menjadi sulit mengerjakan thawaf. Aku bangun dan aku lihat pemuda itu. Setelah melihatnya aku sangat gembira dan aku katakan kepadanya, "Syukur kepada Allah swt. yang telah menyempurnakan keinginanmu."
Maka ia membaca beberapa syair:
         " Orang-orang berjalan ke Mina tanpa perasaan takut dan khawatir
          Dan ketika mereka telah sampai di sana
          Mereka telah mendapatkan apa yang dikehendaki hati mereka
          Orang-orang meminta kepada Allah swt. apa yang mereka kehendaki
          Dan Allah swt. memberikan kepada mereka apa yang mereka kehendaki
          Dan karena ikhlasnya taubat mereka
          Allah swt menjaga mereka dari perbuatan keji dan mungkar
          Dan pemberi minum telah memutar minuman
          Ketika ditanya siapakah yang memberi minum
          Maka dikatakan,” Aku adalah Allah, berdoalah kepada-Ku”.
         Aku adalah Allah, Rabb kalian
         Bagi-Ku-lah segala keagungan, ketinggian, kerajaan dan puji-pujian"

Malik rah.a. berkata,” Demi Allah, katakanlah kepadaku tentang keadaanmu, apa yang terjadi denganmu.” Ia menjawab,” Keadaanku sangat baik. Dengan karunia-Nya, aku telah dipanggil ke sini. Aku telah datang dan apa yang aku inginkan telah aku dapatkan. Kemudian ia membaca beberapa syair:
Ketika Kekasih memanggilku
Aku katakan selamat, selamat
Alangkah indahnya pertemuan dengan-Mu
Dan betapa manisnya cinta-Mu
Dan betapa lezatnya perasaan rindu kepada-Mu
Aku bersumpah demi Engkau bahwa Engkaulah tujuan kami
Dan yang kami cari
Hanya kepada-Mu-lah kami mengharap
Orang-orang mencaci maki aku karena mencintai-Mu
Apa dayaku, silahkan saja mereka mencaci makiku
Sekehendak mereka
Hatiku tidak merindukan selain Engkau
Orang-orang mengingat-ingat kota-kota kekasihnya, dan
Apa dayaku
Bilamana disebut suatu kota
Maka Engkaulah yang aku ingat

Malik rah.a. berkata,” Setelah mengatakan demikian itu, ia mulai sibuk berthawaf, lalu aku tidak tahu lagi, kemana ia pergi.”
( Dari Kitab Raudh )






0 komentar:

What Does This Blog Talk? Blog ini Bicara Tentang...

Blog ini berusaha menyampaikan kutipan-kutipan ayat-ayat suci Al Qur'an maupun hadits-hadits Nabi SAW, mengenai keutamaan melaksanakan ibadah haji dan umroh. Semoga bermanfaat ya...

Lorem Ipsum

  © Blogger templates Romantico by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP