Minggu, 27 Juni 2010

Bab 11 Penutup- Kisah-kisah Haji. Kisah ke-1

Kisah-Kisah Haji Para Kekasih Allah

Pada bagian akhir kitab ini akan saya tuliskan beberapa kisah hajinya wali-wali Allah swt. yang saya ambil dari kitab Raudhur-Rayyahiin dan yang lain, karena kisah-kisah itu dapat dijadikan teladan bagi para jamaah haji. Setelah itu, saya akan mengakhiri risalah ini.

Kisah ke-1

Dzun-Nun Mishri rah.a. berkata, "Suatu hari, aku sedang berthawaf di Baitullah. Pandangan orang-orang tertuju ke arah Baitullah sehingga mata mereka menjadi tenang. Tiba-tiba seseorang datang di dekat Baitullah dan berdoa, 'Wahai Rabbku, hamba-Mu yang miskin ini, dan yang jauh dari pintu gerbang-Mu, dan lari dari rumah-Mu, meminta kepada-Mu sesuatu yang paling dekat dengan-Mu, dan aku meminta ibadah yang paling Engkau sukai. Ya Allah, melalui hamba-hamba-Mu yang dekat dengan-Mu dan melalui wasilah para nabi, aku meminta kepada-Mu untuk memberikan kepadaku satu mangkuk cinta kepada-Mu, dan singkapkanlah tabir kejahilan terhadap makrifat-Mu dari hatiku, supaya aku terbang dengan sayap kerinduan agar sampai kepada-Mu, dan supaya aku bisa berbicang-bincang dengan-Mu di taman-taman makrifat." Setelah itu, orang tersebut menangis sedemikian rupa sehingga air matanya berjatuhan di lantai, kemudian ia tersenyum dan beranjak pergi. Dzun-Nun Mishri rah.a. berkata, "Kemudian aku membuntutinya. Aku berpikir dalam hati bahwa orang ini mungkin orang yang telah sempurna atau bahkan orang gila." Setelah keluar dari masjid, orang itu berjalan ke arah sebuah tanah kosong. Ketika aku sedang membuntutinya, ia berkata, "Apa yang terjadi denganmu, mengapa engkau membuntuti aku? kerjakanlah urusanmu sendiri." Aku bertanya kepadanya, "Siapa namamu?" Ia menjawab, "Abdullah." "Siapa ayahmu," aku bertanya lagi. Jawabnya, "Abdulah." (hamba Allah) Aku berkata, "Kita semua hamba Allah dan anaknya hamba-hamba Allah. Siapa namamu?" Jawabnya, "Ayahku memberiku nama Sa'dun." Aku bertanya, "Yang terkenal dengan sebutan Sa'dun Majnun?" Ia menjawab, "Ya, itulah aku." Aku bertanya lagi, "Siapakah orang-orang mulia yang engkau berwasilah dengannya?" Sahutnya, "Mereka adalah orang-orang yang berjalan seperti jalannya orang yang telah menjadikan kerinduan sebagai matlamat hidupnya. Dan ia telah mengasingkan diri dari dunia sebagaimana orang yang hatinya telah dikuasai oleh sesuatu." Kemudian ia berkata, "Wahai Dzun-Nun, aku telah mendengar bahwa engkau berkata, 'Aku ingin mendengar asbab makrifat.'" Aku menjawab, "Aku ingin mendapat manfaat dari ilmumu." Kemudian ia membaca dua bait syair yang artinya:

Hati orang-orang arif selalu mengingat Allah swt.,
ia selalu merindukan-Nya
sehingga ia membuat rumah di dekat-Nya
Ia sangat iulus dalam mencintai dan merindukan
Tuannya sehingga tidak ada sesuatu pun yang bisa menghalangi kerinduannya

( Kitab Raudh, hal 23 )





0 komentar:

What Does This Blog Talk? Blog ini Bicara Tentang...

Blog ini berusaha menyampaikan kutipan-kutipan ayat-ayat suci Al Qur'an maupun hadits-hadits Nabi SAW, mengenai keutamaan melaksanakan ibadah haji dan umroh. Semoga bermanfaat ya...

Lorem Ipsum

  © Blogger templates Romantico by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP