Bab 11 Penutup- Kisah-kisah Haji. Kisah ke-5 s/d 7
Kisah ke-5
Dzun-Nun rah.a. berkata, "Dalam perjalanan hajiku, di dalam hutan aku bertemu dengan seorang pemuda yang sangat tampan seperti sepotong perak. Perasaan rindu sedang bergejolak di dalam dirinya. Ia juga sedang dalam perjalanan haji. Aku pun mengajaknya bersamaku. Aku berkata kepadanya, "Perjalanan ini sangat panjang." Ia menjawab dengan membaca sebuah syair:
Perjalanan ini jauh dirasakan oleh orang-orang yang malas dan suka bosan
Akan tetapi bagi para pecinta, perjalanan ini tidaklah seberapa jauh
( Kitab Raudh )
Kisah ke-6
Ketika Syibli rah.a. telah sampai di Arafah, ia hanya terdiam, tidak keluar dari lidahnya sepatah kata pun. Ketika telah berjalan dari sana menuju Mina dan telah melewati batas tanah Haram yang berupa dua tanda, maka air mata mulai bercucuran. Ia pun membaca beberapa syair:
Aku telah berjalan
Dalam keadaan hatiku mengecap kecintaan kepada-Mu
Supaya di dalam hati tidak ada sesuatu selain-Mu yang masuk di dalamnya
Seandainya aku pejamkan mataku sampai aku melihat-Mu
Sehingga aku tidak melihat selain-Mu
Di antara kawan-kawan ada yang hanya kawannya saja
dan ada yang kawannya orang lain juga
Akan tetapi ketika air mata telah mengalir di atas pipi
Baru diketahui siapakah yang sungguh menangis
dan siapakah yang pura-pura menangis
( Kitab Raudh )
Kisah ke-7
Fudhail bin Iyadh rah.a. diam saja di Arafah sampai terbenamnya matahari. Kemudian setelah benar-benar terbenam, ia berkata, "Ya Allah, walaupun Engkau telah mengampuniku, aku tetap menyesal atas kelakuan burukku." (Raudh)
0 komentar:
Posting Komentar