Minggu, 04 Juli 2010

Bab 8 Berkunjung ke Madinah - Hadits ke- 9 dan 10

Hadits ke-9

Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Tidaklah seseorang mengucapkan salam kepadaku di atas kuburku kecuali Allah swt. akan mengembalikan ruhku kepadaku, lalu aku akan menjawab salamnya." (H.r. Ahmad).

Keterangan
Dalam syarah kitab Manasik, Ibnu Hajar rah.a. menulis bahwa yang dimaksud "Allah swt. mengembalikan ruhku kepadaku," adalah bahwa Allah swt. memberi kekuatan kepada beliau untuk berbicara. Qadhi lyadh rah.a. berkata bahwa ruh Rasulullah saw. selalu tawajuh kepada Allah swt.. Maka ketika beliau di beri ucapan salam, ruh beliau akan tawajuh menjawab salam tersebut. Itulah maksudnya "Allah mengembalikan ruhku ke atasku." (Badzhul- Majhud). 

Kebanyakan ulama, di antaranya Allamah Zarqani menukil dari Hafidz Ibnu Hajar rah.a. bahwa ungkapan di atas bukan bermaksud bahwa ruh Rasulullah saw. kembali, tetapi setelah wafat beliau, ruh itu telah kembali. Maka maksudnya adalah, karena ruh beliau saw. telah kembali, maka beliau menjawab salamnya.

Hadits ke-10

Ibnu Abi Fudhaik berkata, "Aku mendengar sebagian orang yang aku jumpai mengatakan bahwa telah sampai kepada kami bahwa orang yang berdiri di sisi kubur Nabi saw. kemudian ia membaca ayat:

 "Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi".

Kemudian ia mengucapkan:

"Semoga Sholawat dan salam atasmu wahai Muhammad"
sebanyak 70 x, maka seorang malaikat akan menyeru, 'Wahai fulan, Allah telah menurunkan rahmat ke atasmu, dan seluruh hajatnya dipenuhi.'" ( H.R. Baihaqi ).

Keterangan
Mulla Ali Qari' rah.a. menulis bahwa sebagai gantinya ............ apabila mengucapkan ............. itu lebih utama. Allamah Qasthalani rah.a. juga meriwayatkan dari Syaikh Zainuddin Murghi rah.a. bahwa yang paling utama adalah mengucapkan..

Dalam Syarah Mawahib, Allamah Zarqani rah.a. menulis bahwa hal itu disebabkan adanya larangan memanggil Nabi saw. hanya dengan menyebut namanya. Akan tetapi apabila lafadz-lafadz itu yang tercantum di dalam riwayat, maka untuk menjaga keaslian lafadz tersebut tidaklah dilarang. langsung menyebut nama Nabi saw. Menurut saya, daripada mengucapkan kata-kata yang tidak diketahui maknanya, lebih baik dengan penuh khusyu' dan merendahkan diri dan dengan penuh ketenangan, dalam setiap kehadiran di kubur Nabi saw. membaca :

Allamah Zarqani dalam Syarah Mawahib menulis bahwa keistimewaan membacanya 70 kali karena bilangan ini mempengaruhi diterimanya suatu doa. Dalam Al-Qur'an mengenai orang-orang munafik, Allah swt.berfirman kepada Rasul-Nya:

"Apabila kamu beristighfar untuk orang munafik sebanyak 70 kali, tetap saja Allah swt. tidak akan mengampuni mereka." ( QS:At  Taubah: 80 )





0 komentar:

What Does This Blog Talk? Blog ini Bicara Tentang...

Blog ini berusaha menyampaikan kutipan-kutipan ayat-ayat suci Al Qur'an maupun hadits-hadits Nabi SAW, mengenai keutamaan melaksanakan ibadah haji dan umroh. Semoga bermanfaat ya...

Lorem Ipsum

  © Blogger templates Romantico by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP